Diapernah menulis kitab syair berbahasa Madura yang ditulis dengan huruf Arab. Baca Juga: Syaikh Yasin Al-Fadani: Ulama Rujukan Hadits Sedunia, Dermawan Meski Tak Kaya Mengutip situs resmi Pesantren Sukorejo, penulis buku biografi Kiai As'ad, Syamsul A Hasan mengungkapkan, sekitar 232 baris syair yang ditulis Kiai As'ad pada Ramadhan. KUMPULANKATA MUTIARA ARAB Kata Mutiara Tentang Kesungguhan Kerusakan akhlaq/budi pekerti itu menular. Demikianlah Kumpulan Kata-kata mutiara Arab serta syair-syair dan petuah-petuah berupa hikmah, semoga bermanfaat. Lanjut baca: 20+ Contoh Puisi Baru (Modern) Terkeren, tentang Cinta, Romantis, Sahabat & Kesedihan, Lengkap! 1271 2. Tempo hari di media sosial agak heboh oleh postingan seorang akademisi (pernah kuliah di UII dan ITB) yang meragukan kebenaran kisah dalam Alquran tentang penyerangan Ashabul Fil (pasukan bergajah) ke Makkah yang dipimpin oleh Raja Abrahah dari Yaman. Argumen yang dibangun pun sangat simpel, yang didasarkan pada wawasan pengetahuan Meskipunhal itu juga selaras dengan apa yang telah dikatakan Furfurius dan banyak penafsir lainnya tentang akhlak yang dikatakan Aristoteles". 21 Model Syair Arab yang Menakjubkan. Manuskrip Ilmu Debat ('Ilm al-Munâzharah) di Tatar Sunda: Kitab "Taqrîrât Natîjah al-Âdâb" Kyai Izzuddin Cibatu (Murid Kiyai Syathibi Gentur) Adapunyang sampai kepada kita tentang orang-orang zaman dahulu adalah yang diceritakan oleh kitab-kitab suci. Sejarah mereka, mulai dari masa 150 tahun sebelum Islam, dapat kita ketahui dengan perantaraan syair-syair atau cerita-cerita yang diterima dari perawi-perawi. Berikutsyair tentang taubat, zuhud, dan hakikat kehidupan dunia, semoga Allah menjadikan penerjemahan syair ini ikhlas karena-Nya dan bermanfaat, aamin. Aku telah durhaka kepada-Mu wahai Rabbku namun Engkau tangguhkan aku. Engkau juga menutupi aibku padahal aku orang yang durhaka kepada-Mu. Sedangkan Engkau telah berfirman 'Jangan Berputus faTB. Ardika, I Wayan, Asiknya Menulis Puisi Bali Grapena Karya, 2020Citraningrum, Dina Merdeka, Menulis Puisi Dengan Teknik Pembelajaran yang Kreatif’, Belajar Bahasa, 2016, 82–90 Darmawati, Besse, Menggugah Identitas Kebangsaan Melalui Puisi Awaken The National Identity Through Poem’, JENTERA Jurnal Kajian Sastra, 2017, 42–63Hanum, Inayah, Pembelajaran Aktif Sebagai Model Dalam Menulis Narasi’, Jurnal Pendidikan, 2 2012Hasibuan, A L, Materi Ajar Teori Sastra Berbasis Syair Keagamaan’, Prosiding Seminar …, 2019, 815–19 Hatmo, Kenang Tri, Keterampilan Menulis Bahasa Indonesia Klaten Penerbit Lakeisha, 2021Hermansyah, and Zulkhairi, Transformasi Syair Jauharat At-Tauhid Di Nusantara Bali Pustaka Larasati, 2014Ibda, Hamidulloh, Bahasa Indonesia Tingkat Lanjut Untuk Mahasiswa Dilengkapi Caturtunggal Keterampilan Berbahasa, ed. by Zaidatul Arifah Semarang CV. Pilar Nusantara, 2019Kesarwani, Vaibhav, Diana Inkpen, and Chris Tanasescu, GraphPoem Automatic Classification of Rhyme and Diction in Poetry’, Interférences Littéraires/Literaire Interferenties, 25, 2021, 218–35Lafamane, Felta, Puisi, Prosa, Drama Felta Lafamane Memadatkan Segala Unsur Bahasa . 1 . Herman Waluyo Pengertian Puisi Menurut Herman Waluyo Ialah Karya Sastra Tertulis Yang 1 Puisi Lama’, 2020 Mamik, Metodologi Kualitatif Sidoarjo Zifatama Publisher, 2015Mardawani, Praktis Penelitian Kualitatif Teori Dasar Dan Analisis Data Dalam Perspektif Kualitatif Yogyakarta Deepublish, 2020Nugraheni, Aninditya Sri, Bahasa Indonesia Di Perguruan Tinggi Berbasis Pembelajaran Aktif Jakarta Prenadamedia Group, 2019Pradopo, Rachmat Djoko, Beberapa Teori Sastra Metode Kritik Dan Penerapannya Yogyakarta UGM Press, 2021Rosa, Fitria, Neni Hermita, and Achmad Samsudin, Karya Sastra Melayu Riau Yogyakarta Deepublish, 2017Solihati, Nani, Penyimpangan Bahasa Puisi Dalam Sastra Siber’, BAHTERA Jurnal Pendidikan Bahasa Dan Sastra, 2014, 40–49 Lianawati, Menyelami Keindahan Sastra Indonesia Jakarta Bhuana Ilmu Populer, 2019Widodo, Unsur – Unsur Intrinsik Sya’ir Arab1’, Jurnal Pedagogy, 2017, 1–12 Sebelum kita masuk ke inti pembahasan, kita akan mencoba melihat beberapa syair pada zaman jahiliyah oleh seorang penyair yang bernama Zuhair bin Abi Sulma dan merupakan penyair ahli hikmah. Di antara syair – syairnya yaitu وَمَنْ هَابَ أَسْبَابَ المَنَايَا يَنَلْنَهُ وَإِنْ يَرْقَ أَسْبَابَ السَّمَاءِ بِسُلَّمِ Artinya “Siapa yang takut akan sebab-sebab kematian, semua itu akan mendapatinya…Walaupun ia berupaya menghindar dengan menaiki tangga menuju langit…“ Kemudian syair oleh seorang penyair yang bernama Al-Mutanabbi. Beliau adalah penyair yang lahir di zaman dinasti Abbasiyah dan berikut ini diantara syair – syair hikmahnya yaitu أَعَزُّ مَكَانٍ فِى الدُّنْيَا سَرْجُ سَابِحٍ وَخَيْرُ جَلِيْسٍ فِى الزَّمَانِ كِتَابُ Artinya “Tempat paling mulia di dunia adalah pelana kuda pembalap…Dan sebaik-baik teman duduk sepanjang masa adalah buku…“ Dan إِذَا أَنْتَ أَكْرَمْتَ الكَرِيْمَ مَلَكْتَهُ وَإِنْ أَنْتَ أَكْرَمْتَ اللَّئِيْمَ تَمَرَّدَا Artinya “Jika kau muliakan orang baik, niscaya engkau dapat menguasainya…““Namun jika kau muliakan orang buruk, niscaya dia akan melunjak lancang…“ Syair Bahasa Arab Tentang Ilmu Berikut ini adalah syair bahasa Arab yang kita ambil dari seorang penyusun yaitu Abul Qasim Ahmad bin Umar bin Abdullah bin Ushfur –rahimahullahu– [Jaami’ul Ulumi Wal Hikam 1/2019] مَعَ الْعِلْمِ فَاسْلُكْ حَيْثُ مَا سَلَكَ الْعِلْمُ وَعَنْهُ فَكَاشِفْ كُلَّ مَنْ عِنْدَهُ فَهْمُ Artinya “Bersama ilmu, tempuhlah jalan yang telah ditempuh oleh ilmu…Dan tentangnya, belajarlah dari setiap orang yang memiliki pemahaman…“ فَفِيهِ جِلَاءٌ لِلْقُلُوبِ مِنَ الْعَمَى وَعَوْنٌ عَلَى الدِّينِ الَّذِي أَمْرُهُ حَتْمُ Artinya ” Dalam ilmu terdapat penyingkap hati dari kebutaan kebodohan…Dan pertolongan terhadap agama yang seitap urusannya adalah pasti…“ فَإِنِّي رَأَيْتُ الْجَهْلَ يُزْرِي بِأَهْلِهِ وَذُو الْعِلْمِ فِي الْأَقْوَامِ يَرْفَعُهُ الْعِلْمُ Artinya ” Sungguh aku melihat bahwa orang bodoh akan hina dan rendah…Adapun ilmu akan akan meninggikan derajat ahlinya di antara manusia…“ يُعَدُّ كَبِيرَ الْقَوْمِ وَهْوَ صَغِيرُهُمْ وَيَنْفَذُ مِنْهُ فِيهِمُ الْقَوْلُ وَالْحُكْمُ Artinya ” Dengan ilmu orang akan dianggap dewasa walaupun masih belia…Dan bahkan segala perkataan dan putusannya akan diterima mereka…“ وَأَيُّ رَجَاءٍ فِي امْرِئٍ شَابَ رَأْسُهُ وَأَفْنَى سِنِيِّهِ وَهْوَ مُسْتَعْجِمٌ فَدِمُ Artinya ” Apa yang diharapkan dari orang yang telah beruban rambutnya…Yang telah menghabiskan umurnya dalam keadaan bodoh dan pandir…“ يَرُوحُ وَيَغْدُو الدَّهْرَ صَاحِبَ بِطْنَةٍ تَرَكَّبَ فِي أَحْضَانِهَا اللَّحْمُ وَالشَّحْمُ Artinya “Si pemilik perut buncit melewatkan masa dan waktunya…Dengan seonggok daging dan lemak tersusun di tubuhnya…“ إِذَا سُئِلَ الْمِسْكِينُ عَنْ أَمْرِ دِينِهِ *** بَدَتْ رُحَضَاءُ الْعِيِّ فِي وِجْهِهِ تَسْمُو Artinya ” Jika si miskin ditanya tentang urusan agamnya…Tampak tanda-tanda kebodohan di wajahnya tersimpul …” وَهَلْ أَبْصَرَتْ عَيْنَاكَ أَقْبَحَ مَنْظَرٍ مِنْ أَشْيَبَ لَا عِلْمٌ لَدَيْهِ وَلَا حُلْمُ Artinya ” Apakah kedua matamu pernah melihat pemandangan yang lebih buruk …Daripada orang beruban yang tidak memiliki ilmu lagi kesabaran ….” هِيَ السُّوءَةُ السَّوْءَاءُ فَاحْذَرْ شَمَاتَهَا فَأَوَّلُهَا خِزْيٌ وَآخِرُهَا ذَمُّ Artinya ” Dialah keburukan terburuk, maka hindarilah dampak buruknya…Yang mana permulaannya kenistaan dan berakhir dengan kehinaan …” فَخَالِطْ رُوَاةَ الْعِلْمِ وَاصْحَبْ خِيَارَهُمْ فَصُحْبَتُهُمْ زَيْنٌ وَخُلْطَتُهُمْ غَنْمُ Artinya ” Bergaulah dengan pembawa ilmu dan pilihlah teman terbaik dari mereka…Karena bersahabat dan bergaul dengan mereka adalah keindahan sekaligus harta berharga…” وَلَا تَعْدُوَنْ عَيْنَاكَ عَنْهُمْ فَإِنَّهُمْ نُجُومٌ إِذَا مَا غَابَ نَجْمٌ بَدَا نَجْمُ Artinya ” Janganlah sekali-kali kedua matamu berpaling dari mereka sesungguhnya…Mereka adalah bintang-bintang, jika satu terbenam akan muncul bintang lain…“ فَوَاللَّهِ لَوْلَا الْعِلْمُ مِمَّا اتَّضَحَ الْهُدَى وَلَا لَاحَ مِنْ غَيْبِ الْأُمُورِ لَنَا رَسْمُ Artinya “Demi Allah kalaulah bukan karena ilmu, petunjuk tidak akan tampak jelas…Dan tidak akan terlihat pula oleh kami gambaran dari perkara-perkara gaib…“ Kali ini akan dibahas mengenai kumpulan ayat Al Quran tentang akhlak lengkap dalam bahasa arab dan artinya. Islam sendiri adalah agama mulia dimana setiap pemeluknya wajib memiliki akhlak yang baik dan terpuji. Tidak boleh seoran muslim memiliki akhlak yang jelek dan buruk. Ini sangat dilarang oleh ALLAH SWT. Jadi setiap muslim haruslah berperilaku yang baik dan memiliki akhlakul karimah seperti jujur, adil, amanah, suka menolong, sabar, pemaaf dan lain sebagainya. Seorang muslim haram hukumnya berakhlak buruk misalnya iri, dengki, hasud, suka mencuri, suka menyakiti orang lain, berbuat jahat dan aniaya, sombong, kikir, pelit, suka berbohong dan sifat sifat jelek lainnya. Hal ini dikarenakan akhlak yang buruk bukanlah ciri seorang muslim yang beriman. ALLAH SWT berfirman dalam kitab suci Al-Quran dan telah dijelaskan di beberapa ayat Al-Quran tentang akhlak dimana didalamnya sangat jelas sekali ulasan mengenai akhlak yang baik itu bagaimana dan akhlak yang jelek itu bagaimana. Dan contoh akhlak mulia terbaik sekaligus panutan seluruh makhluk adalah Nabi Muhammad SAW. Dengan mencontoh Rasulullah SAW, maka kita sudah berada di jalan yang benar, karena Nabi SAW akhlaknya adalah sesuai dengan Alquran. Dalam salah satu dalil ayat Alquran tentang akhlak dijelaskan bahwa Rasul SAW berada di atas budi pekerti yang agung. Lalu apa saja ayat ayat suci Al-Quran yang membahas mengenai akhlak dan moral? Simak berikut ini daftar kumpulan ayat Al Quran tentang akhlak terpuji dan tercela kepada sesama manusia lengkap tulisan arab dan terjemahan bahasa Indonesianya. Ayat Alquran Tentang Akhlak وَإِنَّكَ لَعَلَىٰ خُلُقٍ عَظِيمٍ Dan sesungguhnya engkau Muhammad benar-benar berbudi pekerti yang agung. Surat Al Qalam ayat 4 يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُونُوا قَوَّامِينَ لِلَّهِ شُهَدَاءَ بِالْقِسْطِ ۖ وَلَا يَجْرِمَنَّكُمْ شَنَآنُ قَوْمٍ عَلَىٰ أَلَّا تَعْدِلُوا ۚ اعْدِلُوا هُوَ أَقْرَبُ لِلتَّقْوَىٰ ۖ وَاتَّقُوا اللَّهَ ۚ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ Hai orang-orang yang beriman hendaklah kamu jadi orang-orang yang selalu menegakkan kebenaran karena Allah, menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. Surat Al Maidah ayat 8 وَقَضَىٰ رَبُّكَ أَلَّا تَعْبُدُوا إِلَّا إِيَّاهُ وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا ۚ إِمَّا يَبْلُغَنَّ عِنْدَكَ الْكِبَرَ أَحَدُهُمَا أَوْ كِلَاهُمَا فَلَا تَقُلْ لَهُمَا أُفٍّ وَلَا تَنْهَرْهُمَا وَقُلْ لَهُمَا قَوْلًا كَرِيمًا Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan "ah" dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia. Surat Al Isra ayat 23 يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا يَسْخَرْ قَوْمٌ مِنْ قَوْمٍ عَسَىٰ أَنْ يَكُونُوا خَيْرًا مِنْهُمْ وَلَا نِسَاءٌ مِنْ نِسَاءٍ عَسَىٰ أَنْ يَكُنَّ خَيْرًا مِنْهُنَّ ۖ وَلَا تَلْمِزُوا أَنْفُسَكُمْ وَلَا تَنَابَزُوا بِالْأَلْقَابِ ۖ بِئْسَ الِاسْمُ الْفُسُوقُ بَعْدَ الْإِيمَانِ ۚ وَمَنْ لَمْ يَتُبْ فَأُولَٰئِكَ هُمُ الظَّالِمُونَ Hai orang-orang yang beriman, janganlah sekumpulan orang laki-laki merendahkan kumpulan yang lain, boleh jadi yang ditertawakan itu lebih baik dari mereka. Dan jangan pula sekumpulan perempuan merendahkan kumpulan lainnya, boleh jadi yang direndahkan itu lebih baik. Dan janganlah suka mencela dirimu sendiri dan jangan memanggil dengan gelaran yang mengandung ejekan. Seburuk-buruk panggilan adalah panggilan yang buruk sesudah iman dan barangsiapa yang tidak bertobat, maka mereka itulah orang-orang yang zalim. Surat Al Hujarat ayat 11 وَاِذْ أَخَذَ رَبُّكَ مِنْ بَنِيْى ادَمَ مِنْ ظُهُوْرِهِمْ ذُرِّيَّتَهُمْ وَأَشْهَدَ هُمْ عَلى اَنْفُسِهِمْ ج أَلَسْتُ بِرَبِّكُمْ ط قَالُوْا بَلَى ج شَهِدْنَا ج أَنْ تَقُوْلُوْا يَوْمَ الْقِيمَةِ إِنَّا كُنَّا عَنْ هذَا غَافِلِيْنَ. Dan ingatlah ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap nyawa ruh mereka seraya berfirman “Bukankah Aku ini Tuhanmu?”. Mereka menjawab “Betul, Engkau Tuhan kami, kami menjadi saksi”. kami lakukan yang demikian itu agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan “Sesungguhnya kami Bani Adam adalah orang-orang yang lengah terhadap ini keesaan Tuhan. Al-A’raaf 172 وَلَا تَجْعَلْ يَدَكَ مَغْلُولَةً إِلَىٰ عُنُقِكَ وَلَا تَبْسُطْهَا كُلَّ الْبَسْطِ فَتَقْعُدَ مَلُومًا مَحْسُورًا "Dan janganlah kamu jadikan tanganmu terbelenggu pada lehermu dan janganlah kamu terlalu mengulurkannya karena itu kamu menjadi tercela dan menyesal." QS. Al-Isra' 29 يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اجْتَنِبُوا كَثِيرًا مِنَ الظَّنِّ إِنَّ بَعْضَ الظَّنِّ إِثْمٌ ۖ وَلَا تَجَسَّسُوا وَلَا يَغْتَبْ بَعْضُكُمْ بَعْضًا ۚ أَيُحِبُّ أَحَدُكُمْ أَنْ يَأْكُلَ لَحْمَ أَخِيهِ مَيْتًا فَكَرِهْتُمُوهُ ۚ وَاتَّقُوا اللَّهَ ۚ إِنَّ اللَّهَ تَوَّابٌ رَحِيمٌ "Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan dari prasangka purba-sangka/kecurigaan, sesungguhnya sebagian prasangka itu dosa. Dan janganlah mencari-cari keburukan orang lain dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang." QS. Al-Hujurat 12 وَلَا تَمْشِ فِي الْأَرْضِ مَرَحًا ۖ إِنَّكَ لَنْ تَخْرِقَ الْأَرْضَ وَلَنْ تَبْلُغَ الْجِبَالَ طُولًا Dan janganlah kamu berjalan di muka bumi ini dengan sombong, karena sesungguhnya kamu sekali-kali tidak dapat menembus bumi dan sekali-kali kamu tidak akan sampai setinggi gunung. Surat Al Isra ayat 37 إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ إِخْوَةٌ فَأَصْلِحُوا بَيْنَ أَخَوَيْكُمْ ۚ وَاتَّقُوا اللَّهَ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ "Orang-orang beriman itu sesungguhnya bersaudara. Sebab itu damaikanlah perbaikilah hubungan antara kedua saudaramu itu dan takutlah terhadap Allah, supaya kamu mendapat rahmat." QS. Al-Hujurat 10 وَلاَ تُفْسِدُواْ فِي الأَرْضِ بَعْدَ إِصْلاَحِهَا وَادْعُوهُ خَوْفاً وَطَمَعاً إِنَّ رَحْمَتَ اللّهِ قَرِيبٌ مِّنَ الْمُحْسِنِينَ Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi, sesudah Allah memperbaikinya dan berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut Tidak akan diterima dan harapan akan dikabulkan. Sesungguhnya rahmat Allah amat dekat kepada orang-orang yang berbuat baik QS. al-A’rāf [7] 56. وَعِبَادُ الرَّحْمَٰنِ الَّذِينَ يَمْشُونَ عَلَى الْأَرْضِ هَوْنًا وَإِذَا خَاطَبَهُمُ الْجَاهِلُونَ قَالُوا سَلَامًا Dan hamba-hamba Tuhan yang Maha Penyayang itu ialah orang-orang yang berjalan di atas bumi dengan rendah hati dan apabila orang-orang jahil menyapa mereka, mereka mengucapkan kata-kata yang mengandung keselamatan.Surat Al Furqan ayat 63 وَجَزَاءُ سَيِّئَةٍ سَيِّئَةٌ مِثْلُهَا ۖ فَمَنْ عَفَا وَأَصْلَحَ فَأَجْرُهُ عَلَى اللَّهِ ۚ إِنَّهُ لَا يُحِبُّ الظَّالِمِينَ Dan balasan suatu kejahatan adalah kejahatan yang serupa, maka barang siapa memaafkan dan berbuat baik maka pahalanya atas tanggungan Allah. Sesungguhnya Dia tidak menyukai orang-orang yang zalim.Surat Asy Syura ayat 40 لَا تَمُدَّنَّ عَيْنَيْكَ إِلَىٰ مَا مَتَّعْنَا بِهِ أَزْوَاجًا مِنْهُمْ وَلَا تَحْزَنْ عَلَيْهِمْ وَاخْفِضْ جَنَاحَكَ لِلْمُؤْمِنِينَ Janganlah sekali-kali kamu menunjukkan pandanganmu kepada kenikmatan hidup yang telah Kami berikan kepada beberapa golongan di antara mereka orang-orang kafir itu, dan janganlah kamu bersedih hati terhadap mereka dan berendah dirilah kamu terhadap orang-orang yang beriman.Surat Al Hijr ayat 88 وَلَا تَسْتَوِي الْحَسَنَةُ وَلَا السَّيِّئَةُ ۚ ادْفَعْ بِالَّتِي هِيَ أَحْسَنُ فَإِذَا الَّذِي بَيْنَكَ وَبَيْنَهُ عَدَاوَةٌ كَأَنَّهُ وَلِيٌّ حَمِيمٌ Dan tidaklah sama kebaikan dan kejahatan. Tolaklah kejahatan itu dengan cara yang lebih baik, maka tiba-tiba orang yang antaramu dan antara dia ada permusuhan seolah-olah telah menjadi teman yang sangat setia.Surat Al Fussilat ayat 34 فَبِمَا رَحْمَةٍ مِنَ اللَّهِ لِنْتَ لَهُمْ ۖ وَلَوْ كُنْتَ فَظًّا غَلِيظَ الْقَلْبِ لَانْفَضُّوا مِنْ حَوْلِكَ ۖ فَاعْفُ عَنْهُمْ وَاسْتَغْفِرْ لَهُمْ وَشَاوِرْهُمْ فِي الْأَمْرِ ۖ فَإِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ ۚ إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِينَ Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu maafkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya.Surat Ali Imra ayat 159 فَاعْفُ عَنْهُمْ وَاصْفَحْ ۚ إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُحْسِنِينَ maka maafkanlah mereka dan biarkan mereka, sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik. Surat Al Maidah ayat 13 يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلاً سَدِيداً “Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kamu kepada Allah dan ucapkanlah perkataan yang benar.” فَقُولَا لَهُ قَوْلاً لَّيِّناً لَّعَلَّهُ يَتَذَكَّرُ أَوْ يَخْشَى “Maka berbicaralah kamu berdua kepadanya Firaun dengan kata-kata yang lemah lembut, mudah-mudahan dia sadar atau takut.” وَاخْفِضْ جَنَاحَكَ لِمَنِ اتَّبَعَكَ مِنَ الْمُؤْمِنِينَ “Dan rendahkanlah dirimu terhadap orang-orang yang beriman yang mengikutimu.” وَأَحْسِن كَمَا أَحْسَنَ اللَّهُ إِلَيْكَ “Dan berbuat baiklah kepada orang lain sebagaimana Allah telah Berbuat baik kepadamu.” لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِي رَسُولِ اللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِمَنْ كَانَ يَرْجُو اللَّهَ وَالْيَوْمَ الآخِرَ وَذَكَرَ اللَّهَ كَثِيرًا Sesungguhnya telah ada pada diri Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu yaitu bagi orang yang mengharap rahmat Allah dan kedatangan hari kiamat dan Dia banyak menyebut Allah. Surat Al Ahzab ayat 21 وَاعْبُدُوا اللَّهَ وَلَا تُشْرِكُوا بِهِ شَيْئًا وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا وَبِذِي الْقُرْبَى وَالْيَتَامَى وَالْمَسَاكِينِ وَالْجَارِ ذِي الْقُرْبَى وَالْجَارِ الْجُنُبِ وَالصَّاحِبِبِالْجَنْبِ وَابْنِ السَّبِيلِ وَمَا مَلَكَتْ أَيْمَانُكُمْ إِنَّ اللَّهَ لَا يُحِبُّ مَنْ كَانَ مُخْتَالًا فَخُورًا 36 الَّذِينَ يَبْخَلُونَ وَيَأْمُرُونَ النَّاسَ بِالْبُخْلِ وَيَكْتُمُونَ مَا آَتَاهُمُ اللَّهُ مِنْ فَضْلِهِ وَأَعْتَدْنَا لِلْكَافِرِينَ عَذَابًا مُهِينًا 37 Artinya “Dan sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatu pun, dan berbuat baiklah untuk ibu bapak, kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh, teman sejawat, orang-orang yang sedang dalam perjalanan dan budak-budak kamu. Sesungguhnya Allah tidak suka kepada orang-orang yang sombong lagi membangga-banggakan diri.” 36 “yaitu orang-orang yang kikir dan menyuruh orang lain berlaku kikir, dan menyembunyikan apa yang diberikan Allah kepadanya dari karunia-Nya. Dan kami menyediakan bagi orang-orang kafir azab yang menghinakan.” 37 Surat An Nisa ayat 36-37 وَيْلٌ لِلْمُطَفِّفِينَ "Celakalah bagi orang-orang yang curang dalam menakar dan menimbang!" QS. Al-Muthaffifiin 1 وَلَا تَقْرَبُوا مَالَ الْيَتِيمِ إِلَّا بِالَّتِي هِيَ أَحْسَنُ حَتَّىٰ يَبْلُغَ أَشُدَّهُ ۖ وَأَوْفُوا الْكَيْلَ وَالْمِيزَانَ بِالْقِسْطِ ۖ لَا نُكَلِّفُ نَفْسًا إِلَّا وُسْعَهَا ۖ وَإِذَا قُلْتُمْ فَاعْدِلُوا وَلَوْ كَانَ ذَا قُرْبَىٰ ۖ وَبِعَهْدِ اللَّهِ أَوْفُوا ۚ ذَٰلِكُمْ وَصَّاكُمْ بِهِ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ "Dan janganlah kamu dekati harta anak yatim, kecuali dengan cara yang lebih bermanfaat, hingga sampai ia dewasa. Dan sempurnakanlah takaran dan timbangan dengan adil. Kami tidak memikulkan beban kepada sesorang melainkan sekedar kesanggupannya. Dan apabila kamu berkata, maka hendaklah kamu berlaku adil, kendatipun ia adalah kerabatmu, dan penuhilah janji Allah. Yang demikian itu diperintahkan Allah kepadamu agar kamu ingat." qs. Al-An'am 152 إِنَّ اللَّهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْإِحْسَانِ وَإِيتَاءِ ذِي الْقُرْبَىٰ وَيَنْهَىٰ عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ ۚ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ "Sesungguhnya Allah menyuruh kamu berlaku adil dan berbuat kebajikan, memberi kepada kaum kerabat, dan Allah melarang dari perbuatan keji, kemungkaran dan permusuhan. Dia memberi pengajaran kepadamu agar kamu dapat mengambil pelajaran." QS. An-Nahl 90 وَيُطْعِمُونَ الطَّعَامَ عَلَى حُبِّهِ مِسْكِينًا وَيَتِيمًا وَأَسِيرًا . إِنَّمَا نُطْعِمُكُمْ لِوَجْهِ اللَّهِ لَا نُرِيدُ مِنْكُمْ جَزَاءً وَلَا شُكُورًا . إِنَّا نَخَافُ مِنْ رَبِّنَا يَوْمًا . عَبُوسًا قَمْطَرِيرًا . فَوَقَاهُمُ اللَّهُ شَرَّ ذَلِكَ الْيَوْمِ وَلَقَّاهُمْ نَضْرَةً وَسُرُورًا Artinya “Mereka di dunia memberi makan yang dikasihinya kepada orang miskin, anak yatim, dan orang-orang tawanan.” 8 “Mereka berkata, “Hanyasanya kami memberi makan kepada kamu karena mengharap keridhaan Allah, kami tidak menghendaki balasan dan tidak pula terima kasih dari kamu.” 9 “Sesungguhnya kami takut kepada Tuhan kami pada hari yang sangat bermasam muka.”” 10 “Maka Allah melindungi mereka orang-orang mukmin dari kesusahan di hari itu dan memberikan kepada mereka kesegaran dan kegembiraan.” 11. Surat Al Insan ayat 8-11 وَمَا أَدْرَاكَ مَا الْعَقَبَةُ 12 فَكُّ رَقَبَةٍ 13 أَوْ إِطْعَامٌ فِي يَوْمٍ ذِي مَسْغَبَةٍ 14 يَتِيمًا ذَا مَقْرَبَةٍ 15 أَوْ مِسْكِينًا ذَا مَتْرَبَةٍ 16 Artinya “Dan tahukah engkau apa jalan yang mendaki itu?” 12 “Melepaskan perbudakan.” 13 “atau memberi makan pada hari kelaparan” 14 “terhadap anak yatim yang sekerabat” 15 “atau orang miskin yang kepayahan.” 16 Surat Al Balad ayat 12-16 فَأَمَّا الْيَتِيمَ فَلَا تَقْهَرْ . وَأَمَّا السَّائِلَ فَلَا تَنْهَرْ . وَأَمَّا بِنِعْمَةِ رَبِّكَ فَحَدِّثْ Artinya “Maka ada pun terhadap anak yatim, maka janganlah engkau hinakan.” 9 “Dan terhadap orang yang minta bertanya maka janganlah engkau hardik.” 10 “Dan dapun nikmat Tuhanmu, maka beritakanlah.” 11 Surat Ad Dhuha ayat 9-11 وَوَصَّيْنَا الْإِنْسَانَ بِوَالِدَيْهِ إِحْسَانًا حَمَلَتْهُ أُمُّهُ كُرْهًا وَوَضَعَتْهُ كُرْهًا وَحَمْلُهُ وَفِصَالُهُ ثَلَاثُونَ شَهْرًا حَتَّى إِذَا بَلَغَ أَشُدَّهُ وَبَلَغَ أَرْبَعِينَ سَنَةً قَالَ رَبِّ أَوْزِعْنِي أَنْ أَشْكُرَ نِعْمَتَكَ الَّتِي أَنْعَمْتَ عَلَيَّ وَعَلَى وَالِدَيَّ وَأَنْ أَعْمَلَ صَالِحًا تَرْضَاهُ وَأَصْلِحْ لِي فِي ذُرِّيَّتِي إِنِّي تُبْتُ إِلَيْكَ وَإِنِّي مِنَ الْمُسْلِمِينَ Artinya “Dan Kami telah perintahkan manusia untuk berbuat baik kepada ibu-bapaknya. Ibunya telah mengandungnya dengan kepayahan dan melahirkannya dengan kepayahan pula. Dia mengandungnya sampai masa menyapihnya tiga puluh bulan, sehingga apabila anak itu mencapai dewasa dan mencapai usia empat puluh tahun, dia berkata, “Ya Tuhanku, berilah aku petunjuk supaya aku mensyukuri nikmatMu yang Engkau anugerahkan kepadaku dan kepada ibu bapakku dan supaya aku dapat mengerjakan amal saleh yang Engkau meridhainya, dan berilah kebaikan kepadaku juga pada keturunanku. Sesungguhnya aku taubat kepada-Mu dan sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri muslim”. Surat Al Ahqah ayat 15 وَإِذْ أَخَذْنَا مِيْثَاقَ بَنِيْ إِسْرَآئِيْلَ لَاتَعْبُدُوْنَ إِلَّااللهَ وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا وَذِي الْقُرْبَى وَالْيَتَامَى وَالْمَسَاكِيْنِ وَقُوْلُوْا لِلنَّاسِ حُسْنًا وَأَقِيْمُواالصَّلَاةَ وَآتُواالزَّكَاةَ ثُمَّ تَوَلَّيْتُمْ إِلَّاقَلِيْلًا مِنْكُمْ وَأَنْتُمْ مُعْرِضُوْنَ. “Dan ingatlah ketika Kami mengambil janji dari Bani Israil yaitu janganlah kamu menyembah selain Allah, dan berbuat baiklah kepada ibu bapak, kaum kerabat, anak-anak yatim, dan orang-orang miskin, serta ucapkanlah kata-kata yang baik kepada manusia, dirikanlah shalat dan tunaikanlah zakat. Kemudian kamu tidak memenuhi janji itu, kecuali sebagian kecil daripada kamu, dan kamu selalu berpaling.”Surat Al Baqarah ayat 83 قَوْلٌ مَعْرُوْفٌ وَمَغَغْفِرَةٌ خَيْرٌمِنْ صَدَقَةٍ يَتْبَعُهَآأَذًى وَاللهُ غَنِيٌّ حَلِيْمٌ البقرة ٢٦٣ “Perkataan yang baik dan pemberian maaf lebih baik dari sedekah yang diiringi dengan sesuatu yang menyakitkan perasaan si penerima. Allah Maha Kaya lagi Maha Penyantun.”Surat Al Baqarah ayat 263 وَلاَ تَأْكُلُوْا أَمْوَالَكُمْ بَيْنَكُمْ بِلْبَاطِلِ وَتُدْلُوْا بِهَآ إِلَى الْحُكَّامِ لِتَأْكُلُوْا فَرِيْقًا مِّنْ أَمْوَالِ النَّاسِ بِالْإِثْمِ وَأَنْتُمْ تَعْلَمُوْنَ . “Dan janganlah sebagian kamu memakan harta sebahagian yang lain di antara kamu dengan jalan yang bathil dan janganlah kamu membawa urusan harta itu kepada hakim, supaya kamu dapat memakan sebahagian daripada harta benda orang lain itu dengan jalan berbuat dosa, padahal kamu mengetahui”.Surat Al Baqarah ayat 188 وَوَ صَّيْنَا اْلاِنْسنَ بِولِدَيْهِ. حَمَلَتْهُ اُمُّه وَهْنًا عَلى وَهْنٍ وَّفِصلُهُ فِى عَا مَيْنِ اَنِ اشْكُرْ لىِ وَلِولِدَيْكَ ط اِلَىَّ الْمَصِيْرُ Dan Kami perintahkan kepada manusia berbuat baik kepada dua orang ibu bapaknya. Ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu. Luqman 14 وَاقْصِدْ فىِْ مَشْيِكَ وَاغْضُضْ مِنْ صَوْ تِكَط اِنَّ اَنْكَرَ اْلاَ صْوتِ لَصَوْتُ الْحَمِيْرِ Dan sederhanakanlah kamu dalam berjalan dan lunakkanlah suaramu. Sesungguhnya seburuk-buruk suara adalah suara keledai. Luqman 19 وَلاَ تُصَعِّرْ خَدَّكَ الِنَّاِس وَلاَ تَمْشِ فِى اْلاَرْضِ مَرَحًاط اِنَّ اللهَ لاَ يُحِبُّ كُلُّ مُخْتَالٍ فَحُوْرٍ Dan jangnalah kamu memalingkan mukamu dan manusia karena sombong dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri. Luqman 18 لَّيْسَ الْبِرَّ أَن تُوَلُّواْ وُجُوهَكُمْ قِبَلَ الْمَشْرِقِ وَالْمَغْرِبِ وَلَـكِنَّ الْبِرَّ مَنْ آمَنَ بِاللّهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ وَالْمَلآئِكَةِ وَالْكِتَابِ وَالنَّبِيِّينَ وَآتَى الْمَالَ عَلَى حُبِّهِ ذَوِي الْقُرْبَى وَالْيَتَامَى وَالْمَسَاكِينَ وَابْنَ السَّبِيلِ وَالسَّآئِلِينَ وَفِي الرِّقَابِ وَأَقَامَ الصَّلاةَ وَآتَى الزَّكَاةَ وَالْمُوفُونَ بِعَهْدِهِمْ إِذَا عَاهَدُواْ وَالصَّابِرِينَ فِي الْبَأْسَاء والضَّرَّاء وَحِينَ الْبَأْسِ أُولَـئِكَ الَّذِينَ صَدَقُوا وَأُولَـئِكَ هُمُ الْمُتَّقُونَ Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu kebajikan, akan tetapi Sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada Allah, hari Kemudian, malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabatnya, anak-anak yatim, orang-orang miskin, musafir yang memerlukan pertolongan dan orang-orang yang meminta-minta; dan memerdekakan hamba sahaya, mendirikan shalat, dan menunaikan zakat; dan orang-orang yang menepati janjinya apabila ia berjanji, dan orang-orang yang sabar dalam kesempitan, penderitaan dan dalam peperangan. mereka Itulah orang-orang yang benar imannya; dan mereka Itulah orang-orang yang bertakwa QS. al-Baqarah [2] 177. يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تُحِلُّوا شَعَائِرَ اللَّهِ وَلَا الشَّهْرَ الْحَرَامَ وَلَا الْهَدْيَ وَلَا الْقَلَائِدَ وَلَا آمِّينَ الْبَيْتَ الْحَرَامَ يَبْتَغُونَ فَضْلًا مِنْ رَبِّهِمْ وَرِضْوَانًا ۚ وَإِذَا حَلَلْتُمْ فَاصْطَادُوا ۚ وَلَا يَجْرِمَنَّكُمْ شَنَآنُ قَوْمٍ أَنْ صَدُّوكُمْ عَنِ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ أَنْ تَعْتَدُوا ۘ وَتَعَاوَنُوا عَلَى الْبِرِّ وَالتَّقْوَىٰ ۖ وَلَا تَعَاوَنُوا عَلَى الْإِثْمِ وَالْعُدْوَانِ ۚ وَاتَّقُوا اللَّهَ ۖ إِنَّ اللَّهَ شَدِيدُ الْعِقَابِ "Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu melanggar syi'ar-syi'ar Allah, dan jangan melanggar kehormatan bulan-bulan haram, jangan mengganggu binatang-binatang had-ya, dan binatang-binatang qalaa-id, dan jangan pula mengganggu orang-orang yang mengunjungi Baitullah sedang mereka mencari kurnia dan keridhaan dari Tuhannya dan apabila kamu telah menyelesaikan ibadah haji, maka bolehlah berburu. Dan janganlah sekali-kali kebencianmu kepada sesuatu kaum karena mereka menghalang-halangi kamu dari Masjidilharam, mendorongmu berbuat aniaya kepada mereka. Dan tolong-menolonglah kamu dalam mengerjakan kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya." QS. Al-Ma'idah 2 يَسْأَلُونَكَ مَاذَا يُنْفِقُونَ ۖ قُلْ مَا أَنْفَقْتُمْ مِنْ خَيْرٍ فَلِلْوَالِدَيْنِ وَالْأَقْرَبِينَ وَالْيَتَامَىٰ وَالْمَسَاكِينِ وَابْنِ السَّبِيلِ ۗ وَمَا تَفْعَلُوا مِنْ خَيْرٍ فَإِنَّ اللَّهَ بِهِ عَلِيمٌ Mereka bertanya tentang apa yang mereka nafkahkan. Jawablah "Apa saja harta yang kamu nafkahkan hendaklah diberikan kepada ibu-bapak, kaum kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin dan orang-orang yang sedang dalam perjalanan". Dan apa saja kebaikan yang kamu buat, maka sesungguhnya Allah Maha Mengetahuinya.QS Al Baqarah 215 وَسَارِعُوا إِلَى مَغْفِرَةٍ مِنْ رَبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا السَّمَوَاتُ وَالأَرْضُ أُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِينَ 133 الَّذِينَ يُنْفِقُونَ فِي السَّرَّاءِ وَالضَّرَّاءِ وَالْكَاظِمِينَ الْغَيْظَ وَالْعَافِينَ عَنْ النَّاسِ وَاللَّهُ يُحِبُّ الْمُحْسِنِينَ 134 Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa, yaitu orang-orang yang menafkahkan hartanya, baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan mema'afkan kesalahan orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan. Al Imran 133-134 لا خَيْرَ فِي كَثِيرٍ مِنْ نَجْوَاهُمْ إِلاَّ مَنْ أَمَرَ بِصَدَقَةٍ أَوْ مَعْرُوفٍ أَوْ إِصْلاحٍ بَيْنَ النَّاسِ وَمَنْ يَفْعَلْ ذَلِكَ ابْتِغَاءَ مَرْضَاةِ اللَّهِ فَسَوْفَ نُؤْتِيهِ أَجْراً عَظِيماً 114 Tidak ada kebaikan pada kebanyakan bisikan-bisikan mereka, kecuali bisikan-bisikan dari orang yang menyuruh manusia memberi sedekah, atau berbuat ma'ruf, atau mengadakan perdamaian di antara manusia. Dan barangsiapa yang berbuat demikian karena mencari keredhaan Allah, maka kelak Kami memberi kepadanya pahala yang besar. an nisa’ 114 يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لا تَخُونُوا اللَّهَ وَالرَّسُولَ وَتَخُونُوا أَمَانَاتِكُمْ وَأَنْتُمْ تَعْلَمُونَ 27 Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengkhianati Allah dan Rasul Muhammad dan juga janganlah kamu mengkhianati amanat-amanat yang dipercayakan kepadamu, sedang kamu mengetahui. Al Anfal 27 وَآتِ ذَا الْقُرْبَى حَقَّهُ وَالْمِسْكِينَ وَابْنَ السَّبِيلِ وَلا تُبَذِّرْ تَبْذِيراً 26 إِنَّ الْمُبَذِّرِينَ كَانُوا إِخْوَانَ الشَّيَاطِينِ وَكَانَ الشَّيْطَانُ لِرَبِّهِ كَفُوراً 27 Dan berikanlah kepada keluarga-keluarga yang dekat akan haknya, kepada orang miskin dan orang yang dalam perjalanan dan janganlah kamu menghambur-hamburkan hartamu secara boros. Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara syaitan dan syaitan itu adalah sangat ingkar kepada Tuhannya. Al Isra’ 26-27 وَلَا تَقْرَبُوا مَالَ الْيَتِيمِ إِلَّا بِالَّتِي هِيَ أَحْسَنُ حَتَّىٰ يَبْلُغَ أَشُدَّهُ ۚ وَأَوْفُوا بِالْعَهْدِ ۖ إِنَّ الْعَهْدَ كَانَ مَسْئُولًا "Dan janganlah kamu mendekati harta anak yatim, kecuali dengan cara yang lebih baik bermanfaat sampai ia dewasa dan penuhilah janji; sesungguhnya janji itu pasti diminta pertanggungan jawabnya." QS. Al-Isra' 34 إِنَّ اللَّهَ يَأْمُرُكُمْ أَنْ تُؤَدُّوا الْأَمَانَاتِ إِلَىٰ أَهْلِهَا وَإِذَا حَكَمْتُمْ بَيْنَ النَّاسِ أَنْ تَحْكُمُوا بِالْعَدْلِ ۚ إِنَّ اللَّهَ نِعِمَّا يَعِظُكُمْ بِهِ ۗ إِنَّ اللَّهَ كَانَ سَمِيعًا بَصِيرًا "Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya, dan menyuruh kamu apabila menetapkan hukum di antara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat." QS. An-Nisa 58 يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَكُونُوا مَعَ الصَّادِقِينَ "Hai orang-orang yang beriman bertakwalah kepada Allah, dan hendaklah kamu bersama orang-orang yang benar." QS. At-Taubah 119 وَقَالَ رَجُلٌ مُّؤْمِنٌ ۖ مِّنْ اٰلِ فِرْعَوْنَ يَكْتُمُ اِيْمَانَهٗۤ اَتَقْتُلُوْنَ رَجُلًا اَنْ يَّقُوْلَ رَبِّيَ اللّٰهُ وَقَدْ جَآءَكُمْ بِالْبَيِّنٰتِ مِنْ رَّبِّكُمْ ؕ وَاِنْ يَّكُ كَاذِبًا فَعَلَيْهِ كَذِبُهٗ ؕ وَاِنْ يَّكُ صَادِقًا يُّصِبْكُمْ بَعْضُ الَّذِيْ يَعِدُكُمْ ۚ اِنَّ اللّٰهَ لَا يَهْدِيْ مَنْ هُوَ مُسْرِفٌ كَذَّابٌ "Dan seseorang yang beriman di antara keluarga Fir'aun yang menyembunyikan imannya berkata, "Apakah kamu akan membunuh seseorang karena dia berkata, 'Tuhanku adalah Allah', padahal sungguh, dia telah datang kepadamu dengan membawa bukti-bukti yang nyata dari Tuhanmu. Dan jika dia seorang pendusta maka dialah yang akan menanggung dosa dustanya itu; dan jika dia seorang yang benar niscaya sebagian bencana yang diancamkannya kepadamu akan menimpamu." Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang yang melampaui batas dan pendusta." QS. Ghafir 28 وَآتُوا النِّسَاءَ صَدُقَاتِهِنَّ نِحْلَةً ۚ فَإِنْ طِبْنَ لَكُمْ عَنْ شَيْءٍ مِنْهُ نَفْسًا فَكُلُوهُ هَنِيئًا مَرِيئًا "Berikanlah maskawin mahar kepada wanita yang kamu nikahi sebagai pemberian dengan penuh kerelaan. Kemudian jika mereka menyerahkan kepada kamu sebagian dari maskawin itu dengan senang hati, maka makanlah ambillah pemberian itu sebagai makanan yang sedap lagi baik akibatnya." QS. An-Nisa 4 يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا يَحِلُّ لَكُمْ أَنْ تَرِثُوا النِّسَاءَ كَرْهًا ۖ وَلَا تَعْضُلُوهُنَّ لِتَذْهَبُوا بِبَعْضِ مَا آتَيْتُمُوهُنَّ إِلَّا أَنْ يَأْتِينَ بِفَاحِشَةٍ مُبَيِّنَةٍ ۚ وَعَاشِرُوهُنَّ بِالْمَعْرُوفِ ۚ فَإِنْ كَرِهْتُمُوهُنَّ فَعَسَىٰ أَنْ تَكْرَهُوا شَيْئًا وَيَجْعَلَ اللَّهُ فِيهِ خَيْرًا كَثِيرًا 19, وَإِنْ أَرَدْتُمُ اسْتِبْدَالَ زَوْجٍ مَكَانَ زَوْجٍ وَآتَيْتُمْ إِحْدَاهُنَّ قِنْطَارًا فَلَا تَأْخُذُوا مِنْهُ شَيْئًا ۚ أَتَأْخُذُونَهُ بُهْتَانًا وَإِثْمًا مُبِينًا 20 "Hai orang-orang yang beriman, tidak halal bagi kamu mempusakai wanita dengan jalan paksa dan janganlah kamu menyusahkan mereka karena hendak mengambil kembali sebagian dari apa yang telah kamu berikan kepadanya, terkecuali bila mereka melakukan pekerjaan keji yang nyata. Dan bergaullah dengan mereka secara patut. Kemudian bila kamu tidak menyukai mereka, maka bersabarlah karena mungkin kamu tidak menyukai sesuatu, padahal Allah menjadikan padanya kebaikan yang banyak.19, Dan jika kamu ingin mengganti isterimu dengan isteri yang lain, sedang kamu telah memberikan kepada seseorang di antara mereka harta yang banyak, maka janganlah kamu mengambil kembali dari padanya barang sedikitpun. Apakah kamu akan mengambilnya kembali dengan jalan tuduhan yang dusta dan dengan menanggung dosa yang nyata.20" QS. An-Nisaa 19-20 وَلَا تَتَمَنَّوْا مَا فَضَّلَ اللَّهُ بِهِ بَعْضَكُمْ عَلَىٰ بَعْضٍ ۚ لِلرِّجَالِ نَصِيبٌ مِمَّا اكْتَسَبُوا ۖ وَلِلنِّسَاءِ نَصِيبٌ مِمَّا اكْتَسَبْنَ ۚ وَاسْأَلُوا اللَّهَ مِنْ فَضْلِهِ ۗ إِنَّ اللَّهَ كَانَ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمًا "Dan janganlah kamu iri hati terhadap apa yang dikaruniakan Allah kepada sebahagian kamu lebih banyak dari sebahagian yang lain. Karena bagi orang laki-laki ada bahagian dari pada apa yang mereka usahakan, dan bagi para wanita pun ada bahagian dari apa yang mereka usahakan, dan mohonlah kepada Allah sebagian dari karunia-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala sesuatu." QS. An-Nisa' 32 لا يُحِبُّ اللَّهُ الْجَهْرَ بِالسُّوءِ مِنْ الْقَوْلِ إِلاَّ مَنْ ظُلِمَ وَكَانَ اللَّهُ سَمِيعاً عَلِيماً 148 Allah tidak menyukai ucapan buruk, yang diucapkan dengan terus terang kecuali oleh orang yang dianiaya. Allah adalah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. An Nisa’ 148 مَنْ جَاءَ بِالْحَسَنَةِ فَلَهُ عَشْرُ أَمْثَالِهَا وَمَنْ جَاءَ بِالسَّيِّئَةِ فَلا يُجْزَى إِلاَّ مِثْلَهَا وَهُمْ لا يُظْلَمُونَ 160 Barangsiapa membawa amal yang baik, maka baginya pahala sepuluh kali lipat amalnya; dan barangsiapa yang membawa perbuatan jahat maka dia tidak diberi pembalasan melainkan seimbang dengan kejahatannya, sedang mereka sedikitpun tidak dianiaya dirugikan. Al An’am 160 وَالَّذِينَ تَبَوَّءُوا الدَّارَ وَالْإِيمَانَ مِنْ قَبْلِهِمْ يُحِبُّونَ مَنْ هَاجَرَ إِلَيْهِمْ وَلَا يَجِدُونَ فِي صُدُورِهِمْ حَاجَةً مِمَّا أُوتُوا وَيُؤْثِرُونَ عَلَىٰ أَنْفُسِهِمْ وَلَوْ كَانَ بِهِمْ خَصَاصَةٌ ۚ وَمَنْ يُوقَ شُحَّ نَفْسِهِ فَأُولَٰئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ "Dan orang-orang yang telah menempati kota Madinah dan telah beriman Anshor sebelum kedatangan mereka Muhajirin, mereka Anshor 'mencintai' orang yang berhijrah kepada mereka Muhajirin. Dan mereka Anshor tiada menaruh keinginan dalam hati mereka terhadap apa-apa yang diberikan kepada mereka Muhajirin; dan mereka mengutamakan orang-orang Muhajirin, atas diri mereka sendiri, sekalipun mereka dalam kesusahan. Dan siapa yang dipelihara dari kekikiran dirinya, mereka itulah orang orang yang beruntung." QS. Al-Hasyr 9 وَلَنَبْلُوَنَّكُمْ بِشَيْءٍ مِنَ الْخَوْفِ وَالْجُوعِ وَنَقْصٍ مِنَ الْأَمْوَالِ وَالْأَنْفُسِ وَالثَّمَرَاتِ ۗ وَبَشِّرِ الصَّابِرِينَ155, الَّذِينَ إِذَا أَصَابَتْهُمْ مُصِيبَةٌ قَالُوا إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ156 "Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar.155, yaitu orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan "Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji'uun.156". QS. Al-Baqarah 155, 156 Demikianlah kumpulan ayat Al Quran tentang akhlak lengkap bahasa arab dan artinya. Insyaallah dengan melihat firman ALLAH SWT mengenai akhlak dan moral diatas, mampu menjadikan perilaku dan akhlak kita menjadi lebih baik dan terpuji diantara sesama manusia, serta kepada ALLAH SWT dan Rasulnya. Wallahu a'lam. إذا اعتللت فكتب العلم تشفيني فيها نز اهة الحاظي وتزييني إذا اشتكيت إليها الهم من حزن مالت إلي تعزيني و تسليني حسبي الدفاتر من دنيا قنعت بها لا أبتغي بدلا منها ومن ديني “Apabila aku sakit maka kitab-kitab ilmu dapat menyembuhkanku, Di dalamnya terdapat kesenangan pandangan dan perhiasanku, Apabila keluhan rasa sedih dan gundah terasa olehku, Ia akan menuju kepadaku untuk berbelasungkawa dan menghiburku, Cukuplah kitab-kitab itu bagiku dari dunia yang aku telah puas dengannya, Aku tidak ingin mencari penggantinya dan tidak pula aku mengganti agama.” وإني لمن يكره الموت والبلا ويعجبه روح الحياة وطيبها رأيت المنايا قسمت بين أنفس ونفسي سيأتي بعدهن نصيبها “Aku sesungguhnya adalah orang yang membenci kematian dan bencana, Aku adalah orang yang kagum akan kehidupan dunia dan kemewahannya, Aku melihat kematian dibagi-bagi untuk seluruh jiwa, Dan sesungguhnya bagianku akan datang pada waktunya.” Hilyatul Auliya’ 10/141. Umar bin Abdul Aziz pernah mengatakan الحلم والعلم خَلَّتا كرمٍ للمرء زينٌ إذ هما اجتمعا صنوانِ لا يَسْتَتِمُّ حسنُهما إلا بجمع بذا وذاك معا كم من وضيع سما به الحلم والـ ـعلم فحاز السناء وارتفعا ومن رفيع البنا أضاعهما أخمله ما أضاع فاتضعا “Lemah lembut dan berilmu adalah ciri khas dari sebuah kemuliaan, Apabila hal itu berada pada seseorang maka baginya itulah perhiasan; Dua hal tersebut keindahannya tidak akan mencapai kesempurnaan, Kecuali dengan keduanya dalam kebersamaan; Betapa banyak orang yang rendah lalu berakhlak dengan kelemah-lembutan dan keilmuan, maka ia mendapatkan kedudukan yang tinggi serta pujian; Dan betapa banyak orang terhormat yang kehilangan keduanya, Lalu membuatnya ikut hilang dan terlupakan.” Dari Adabul Mau’idzah Syaikh Muhammad bin Ibrahim al-Hamd. Untuk Perindu Kampung Akhirat Abul Atahiyah berkata فلا تَعشَقِ الدّنْيا، أُخيَّ، فإنّما يُرَى عاشِقُ الدُّنيَا بجُهْدِ بَلاَءِ حَلاَوَتُهَا ممزَوجَة ٌ بمرارة ٍ ورَاحتُهَا ممزوجَة ٌ بِعَناءِ فَلا تَمشِ يَوْماً في ثِيابِ مَخيلَة ٍ فإنَّكَ من طينٍ خلقتَ ومَاءِ لَقَلّ امرُؤٌ تَلقاهُ لله شاكِراً وقلَّ امرؤٌ يرضَى لهُ بقضَاءِ “Saudaraku janganlah engkau merindu dunia Sesungguhnya perindunya akan ditimpa bencana; Manisnya bercampur dengan kepahitan Dan lapangnya diiringi dengan kepayahan; Janganlah engkau berjalan dengan baju kesombongan Sesungguhnya engkau tercipta dari tanah dan air mani yang menjijikkan; Sungguh sedikit hamba yang bertemu Tuhan dengan mensyukuri kenikmatan Dan sedikit pula hamba yang ridho dengan takdir yang telah ditetapkan.” Dari Diwan Abul Atahiyah 1/1, dengan perantaraan majalah Adz-Dzakhirah edisi 71/1432 H. Musafir تمر بنا الأيام تترى وإنما نساق إلى الآجال والعين تنظر فلا عائد ذاك الشباب الذي مضى ولا زائل هذا المشيب المكدر “Hari-hari berlalu kepada kita semua silih berganti; Kita hanyalah digiring kepada ajal sedangkan mata melihatnya sendiri; Masa muda yang telah berlalu tidak akan pernah kembali; Dan uban yang telah keruh tidak akan pernah pergi.” Syadzaratudz Dzahab 6/231. Jangan Berdebat Dengan Orang Jahil Imam Asy-Syafi’i berkata قلوا سكت وقد خوصمت قلت لهم إن الجواب لباب الشر مفــتاح والصمت عن جاهل أو أحمق شرف وفيه أيضا لصون العرض إًصلاح “Mereka menanyakan mengapa engkau diam padahal engkau telah dihujat, maka kepada mereka aku katakan Sesungguhnya menjawab mereka dapat membuka pintu kerusakan; Sedangkan diam dari orang jahil nan pandir adalah kemuliaan; Dan dalam diam itu juga merupakan perbaikan untuk terpeliharanya kehormatan.” Obat Hati Berkata Ibnu Ruslan دواء قلبك خمس عند قسوته فادأب عليها تفز بالخير والظفر خلاء بطن وقرآن تدبـره كذا تضرّع باك ساعة السحـر ثم التهجد جنح الليل أوسطه وأن تجالس أهل الخير والخيـر “Obat hatimu yang keras ada lima Amalkan kelima hal itu niscaya anda akan selamat 1Tidak mengenyangkan perut dan 2 merenungkan makna Al-Qur’an 3 Rendah diri pada-Nya dengan menangis sesaat di waktu sahur 4 Lalu shalat tahajud di malam hari 5 Dan bergaullah dengan orang-orang yang baik dan soleh.” Siapakah Orang Faqih, Pemimpin, dan Orang Kaya Sejati ? Imam Asy-Syafi’i dalam Diwan kumpulan syairnya berkata إن الفقيه هـو الفقيـه بفعلـه ليس الفقيـه بنطقـه ومقالـه وكذا الرئيس هو الرئيس بـخلقه ليس الرئيس بقومه ورجالـه وكذا الغنـي هو الغني بحالــه ليس الغنـي بملكـه وبمالـه “Orang yang faqih adalah yang beramal dengan perbuatan, Bukan dinamakan faqih jika hanya fasih dengan lisan dan perkataan; Dan yang disebut pemimpin adalah yang memimpin dengan kelembutan, Bukan dinamakan pemimpin hanya dengan banyaknya pengikut dan bawahan; Demikian juga yang disebut kaya adalah orang yang dermawan, Bukan dinamakan kaya hanya dengan sekedar banyaknya harta simpanan.” Dalam sudut pandang muslim, menuntut ilmu adalah sebuah kewajiban. Esensi daripada sebuah ilmu, diantaranya akan membawa ataupun membimbing hidup menjadi lebih baik lagi. Sebab, ilmu merupakan sumber ataupun akar kebaikan dalam sebuah kehidupanTentu kita tidak ingin menjadi seorang penuntut ilmu yang tersesat di jalan, atau bahkan berhenti di tengah-tengah perjalanan. Hal ini biasanya terjadi karena kurangnya pemahaman ataupun motivasi, sehingga akan membawa seseorang itu keluar dari jalur, lalu akhirnya berujung kehancuran bagi dirinya. Nah, untuk mengantisipasi hal tersebut, mari kita renungkan bersama syair Arab di bawah ini. Check is out! 1. Bersihkan niatilustrasi belajar طَلبَ الْعِلْمَ لِلْمُعَادِ فَازَ بِفَضْلٍ مِنَ الرَّ شَادِ"Siapa yang menuntut ilmu karena mencari pahala akhirat, maka berbahagialah ia dengan karunia dari Allah"Dari kaca mata agama Islam, bahwa penuntut ilmu harus memiliki niat semata-mata hanya karena Allah. Jangan sampai terbesit di hati, bahwa mencari ilmu karena ingin popularitas atau bahkan ingin memiliki derajat yang tinggi di hadapan manusia. Walaupun ilmu itu sebagai konteks dunia, seharusnya diniatkan karena akhirat semata-mata mengharap ridha Allah. Karena konsepnya, jika niat karena dunia saja, maka akhirat tidak akan dapat. Dan sebaliknya, jika niat karena akhirat, maka dunia pasti dapat. Dan itu aturan Mengagungkan guruilustrasi belajar agama اَنْ يُهْدٰى اِلَيْهِ كَرَامَةً لِتَعْلِيْمِ حَرْفٍ وَاحِدٍ اَلْفُ دِرْهَمٍ "Menurut pendapatku, bahwa seorang guru harus lebih diindahkan melebihi seluruh hak, dan lebih wajib dijaga bagi setiap muslim"Guru merupakan seseorang yang wajib kita hormati setelah orangtua. Ia memiliki hak yang harus dihormati. Karena tanpa guru, mustahil rasanya untuk kita bisa mengenal atau mengetahui hakikat daripada sebuah kehidupan. Bahkan, dengan besarnya harga dan jasa seorang guru, Sayyidina Ali pernah berkata, bahwa seorang guru layak diberi 1000 dirham dari setiap huruf yang ia ajarkan. Bersungguh-sungguhilustrasi membawa barang يُدْنِى كُلّ اَمْرٍ شَاسِعٍ وَالْجِدُّ يَفْتَحُ كُلَّ بَابٍ مُغْلَقٍ "Bersungguh-sungguh itu dapat mendekatkan segala perkara yang jauh, dan dapat membukakan segala pintu yang tertutup"Bersungguh-sungguh itu tulus, fokus, tekun, dan berjuang terhadap satu tujuan. Kesungguhan akan mendekatkan yang jauh dan membuka pintu-pintu yang terkunci. Tanpa bersungguh-sungguh, seorang penuntut ilmu tidak akan bisa mencapai kepada tujuan yang ia maksud. Dengannya, akan menjadi wasilah utama dalam membuka pintu-pintu ilmu yang tertutup. Baca Juga 5 Manfaat Memuliakan Tetangga Menurut Islam, Habluminannas 4. Hindari tergesa-gesailustrasi pria sedang membaca فَلاَ تَجْعَلْ بِأَمْرِكَ وَاسْتَدِمْهُ فَمَا صَلَّى عَصَاكَ كَمُسْتَدِيْمٍ"Janganlah engkau tergesa-gesa dengan urusanmu, tapi biasakanlah 'tuk melakukanya, sebagaimana besi yang bengkok dapat diluruskan terus-menerus"Sifat dasar seorang manusia adalah tergesa-gesa ataupun ada rasa ingin selalu instan. Dan itu adalah sebuah tabiat dasar manusia. Bagaimanapun juga, kita harus bisa melawan tabiat tersebut. Sebab, jika kita memiliki sifat ini, khususnya dalam menuntut ilmu, maka hakikatnya kita sedang berada di perjalanan yang berbahaya. Analoginya ketika kita akan membengkokkan besi, pasti tidak bisa, kan, beberapa detik langsung bengkok. Tentu saja itu butuh proses dengan terus menerus dan tekun. Begitu juga dengan ilmu, kita butuh proses dan waktu untuk bisa mencapai apa yang kita tuju. 5. Rendah hati ilustrasi berjalan Pogung Dalanganإنّ التَّوَضُّعَ مِنْ خِصَالِ الْمُتّقِي وَ بِهِ التَّقِيُّ إِلَى اْلمَعَالِي يَرْتَقِي "Sesungguhnya rendah hati adalah perangai orang takwa. Dengan tawadhu, dia akan sampai kepada keluhuran"Sikap Tawadu ataupun rendah hati, adalah sesuatu yang wajib diimiliki oleh seorang penuntut ilmu. Sebab, ini akan menjadi pelengkap dan penghias bagi dirinya. Sikap ini bukanlah hal yang merendahkan diri, tetapi merendahkan hati karena merasa selalu kurang dengan apa yang ia telah perbuat. Dengannya, sudah pasti sifat sombong akan jauh dari orang di dunia yang memiliki ilmu begitu luas, lalu membangga-banggakan dirinya. Nah, kesombongan itulah yang sebenarnya menjadi sebuah kebodohan bagi dirinya, Naudzubillah. Tentu saja, memiliki Ilmu yang diselimuti dengan sikap rendah hati, akan membawa seseorang kepada kemanfaatan dan kemuliaan di dunia maupun di akhirat. Semoga deretan motivasi syair Arab karangan para ulama di atas, bisa membuat kita semua menjadi para penuntut ilmu yang sukes, tentunya dalam naungan ridha Allah SWT, Aamiin Baca Juga 9 Resep Awet Muda dalam Islam, Alami dan Gak Keluar Biaya! IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

syair arab tentang akhlak