Reksadana pasar uang vs bunga deposito. Reksadana pasar uang merupakan reksadana yang memiliki underlying asset atau aset dasar berupa instrumen pasar uang. Beberapa di antaranya adalah deposito dan surat utang jangka pendek yang jatuh temponya di bawah satu tahun. Kinerja reksadana pasar uang memang tergolong lebih stabil ketimbang reksadana 1. Reksadana dan Unit Link Dikelola Manajer Investasi (MI) Pengelolaan dana antara reksadana dan unit link memiliki kesamaan satu sama lain. Baik reksadana maupun unit link keduanya dikelola oleh manajer investasi (MI). Di tangan MI, dana yang terkumpul akan ditempatkan ke pos-pos atau instrumen investasi yang ada, seperti saham, obligasi, atau Salah satu bentuk deposito valas yang paling digandrungi, yaitu deposito dollar AS. Baca juga: Mana Paling Untung, Tabungan, Deposito, Atau Investasi. Karena sifatnya berjangka, berarti penarikan atau pencairan dana pada deposito valas dilakukan pada jangka waktu tertentu sesuai perjanjian antara nasabah dengan bank. Pajak sebesar Rp25 ribu sudah langsung terpotong dan Tuan A mendapatkan hasil dari penjualan Reksadana saham tersebut sebesar Rp24.975.000. Pada pelaporan SPT Tahunan, Tuan A melaporkan penjualan investasinya tersebut dengan menuliskan jumlah keuntungannya yakni sebesar Rp24,975 juta pada kolom Harta di SPT Tahunan. 2. Walaupun mirip dengan tabungan, namun ada dua hal yang menjadi perbedaan antara deposito dengan tabungan, yaitu tingkat bunga dan adanya waktu jatuh tempo. Suku bunga di deposito lebih tinggi dibandingkan dengan suku bunga tabungan biasa. Secara umum, bunga deposito ada di kisaran 5-6% per tahunnya. Sebelum membahas mengenai perbedaan, mari kita awali dengan penjelasan mengenai definisi reksadana konvensional dan reksadana syariah terlebih dahulu. Reksadana konvensional adalah reksadana yang dapat berinvestasi di semua jenis efek keuangan, seperti saham, obligasi dan deposito dengan batasan-batasan investasi sebagaimana ditetapkan oleh KV5H.

beda reksadana dan deposito